HTW melaporkan Dugaan Perdagangan Manusia ke Kepolisian Malaysia
Human Trafficking Watch telah memberikan advokasi dan mendampngi mendampingi 100 orang Pekerja Migran Indonesia [ TKI] PMI yang menjadi korban/ Mangsa penipuan syarikat yang memproses program RTK 2.0 . demikian di sampaikan Patar Sihotang SH MH ketua Umum Human Trafficking Watch HTW pada saat konfrensi Pers di Kantor HTW Pusat Jl Caman Raja No 7 Jatibening Bekasi .
Patar Sihotang menjelaskan ,bahwa Tim HTW perwakilan Malaysia yang di pimpin Dewi Kholifah sebagai Ketua HRW Malaysia , telah membuat Laporan resmi pelaku nyaitu syarikat Syarikat yang di syaki menipu.ke kepolisian Malaysia di Kuala Lumpur .
Bahwa Syarikat projek RTK 2.0 telah melakukan penipuan dengan merugikan 100 Pekerja <igran Indonesia antara lain Syarikat telah mengambil Pasport RI Milik PMI dan sejumlah Uang antara R?1000.00 sehingga Rm6000.00
Syarikat projek RTK 2.0 ini mangsa / Korbannya lebih kurang 1000 orang PMI.
Group 1. Kerugian
1: Paspor Original di tahan oleh Syarikat PROJEK RTK 2.0
2: Setiap seorang pendaftaran di minta oleh syarikat membayar Rm1000_Rm1500.
Sebagai PMI mendaftar menggunakan KTP, SPLP, & PASPOR.
2: Bayar Medical setiap orang Rm1500.
3: Bayar uang tembak Paspor Rm800 bagi setiap seorang yang tidak mempunyai Paspor atau Paspor tamat tempoh.
4: Bayar Rm1700. Untuk thumbprint/ cop jari/ sidikjari walaupun syarikat gagal membawanya thomprind ke Imigresen.
Group 2.
1: Bayar Pendaftaran Rm100_Rm1500.
2: Bayar medical Rm1500.
3: Bayar tembak Paspor Rm800
4: Bayar Thomprind Rm2700.
5: Sudah di thomprind terapi Stickers permit tidak kunjung siap bahkan sebagian PMI yang jadi mangsa / korban ada sudah Pulang ke Indonesia kerena di Deportasi yaitu selesai menjalani Hukuman penjara di bawa kesalahan Dokumen, yaitu seperti pertuduhan pertuduhan lazimnya PATI. dan ada di antaranya sedang menjalani Hukuman Penjara.
Syarikat projek RTK 2.0 ini, Projek kesempatan memperbudak WARGA ASING jadi ladang sumber pendapatan dn harta.mangsa / Korbannya lebih kurang 1000 orang PMI.
Group 1. Kerugian
1: Paspor Original di tahan oleh Syarikat PROJEK RTK 2.0
2: Setiap seorang pendaftaran di minta oleh syarikat membayar Rm1000_Rm1500.
Sebagai PMI mendaftar menggunakan KTP, SPLP, & PASPOR.
2: Bayar Medical setiap orang Rm1500.
3: Bayar uang tembak Paspor Rm800 bagi setiap seorang yang tidak mempunyai Paspor atau Paspor tamat tempoh.
4: Bayar Rm1700. Untuk thumbprint/ cop jari/ sidikjari walaupun syarikat gagal membawanya thomprind ke Imigresen.
Group 2.
1: Bayar Pendaftaran Rm100_Rm1500.
2: Bayar medical Rm1500.
3: Bayar tembak Paspor Rm800
4: Bayar Thomprind Rm2700.
5: Sudah di thomprind terapi Stickers permit tidak kunjung siap bahkan sebagian PMI yang jadi mangsa / korban ada sudah Pulang ke Indonesia kerena di Deportasi yaitu selesai menjalani Hukuman penjara di bawa kesalahan Dokumen, yaitu seperti pertuduhan pertuduhan lazimnya PATI. dan ada di antaranya sedang menjalani Hukuman Penjara.
Bahwa sebenar nya Program melalui kebijakan terbaru Rekalibrasi Tenaga Kerja (RTK) 2.0, mereka yang sudah berada di Malaysia namun kontrak kerjanya sudah berakhir, dapat langsung mencari majikan baru tanpa harus kembali ke Tanah Air ,Program ini adalah baik ,namun di salah gunakan oleh pelaku pelaku tindak pidana perdagangan manusia untuk mendaptkan keuntungan dan merugikan PMI .
Dan syarat-syarat yang harus dimiliki [Pendatang asing ]PATI agar
dapat mengikuti program RTK 2.0 yakni:
Berusia 18 – 49 tahun pada saat pendaftaran RTK ke JIM.
Berasal dari 15 negara (termasuk Indonesia) untuk semua sektor.
Berasal dari 9 negara (termasuk Indonesia) untuk sektor pekerja rumah tangga.
Masuk dan tinggal di Malaysia tanpa memiliki izin tinggal yang sah, tinggal melebihi masa izin tinggal, atau melanggar syarat izin tinggal pada atau sebelum 31 Desember 2022.
Termasuk PATI yang pernah mendaftar program Rehiring ataupun 6P.
Memiliki paspor yang masih berlaku minimal 18 bulan.
Tidak masuk dalam daftar hitam (blacklist).
Telah lulus tes kesehatan (FOMEMA) dan layak bekerja.
link vidio laporan Tim HTW https://www.youtube.com/shorts/ThEQmfMqugA
Yang tercatat dalam sistem JIM dan dilaporkan lari (kabur) dari majikan tidak dapat ikut RTK
Bahwa Human Trafficking Watch akan tetap mengawasi dan ikuti perkembangan Proses laporan HTW ke Kepolisian agar di proses sampai kepengadilan .demikian di sampaikan Patar sihotang sambl meutup acara konfrensi Pers di Mako Pusat HTW .
HUMAN TRAFFICKING WATCH HTW
PEMANTAU PERDAGANGAN MANUSIA
PATAR SIHOTANG SH MH
KETUM HTW
NO CONTAK 082113185141
LINK VIDIO https://www.youtube.com/shorts/ThEQmfMqugA